Forex | Jumat, 11 Desember 2020 - 11:11 WIB

IHSG Dibuka Menguat ke 5.956,53, Unggul di Sektor Pertambangan 

IHSG Dibuka Menguat ke 5.956,53, Unggul di Sektor Pertambangan 

Author:

Maulidia Septiani

Forex

11 Desember 2020

11:11 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Sebanyak 215 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Pada pra-pembukaan perdagangan Jumat (11/12/2020), IHSG naik 12,66 poin atau 0,21 persen ke level 5.946,35. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, IHSG menguat 22,39 poin atau 0,35 persen ke 5.956,53. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,94 persen ke posisi 941,12. Seluruh indeks acuan bergerak di zona hijau Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.975,56. Sedangkan terendah 5.945,17.

Sebanyak 215 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 65 saham melemah dan 169 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 83.438 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,6 triliun. Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 95,39 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.090 per dolar AS. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor pertambangan yang naik 1,64 persen. Kemudian disusul sektor keuangan yang naik 1,08 persen dan sektor perkebunan yang naik 0,91 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain POLA naik 34,43 persen ke Rp 246 per lembar saham. Kemudian PTDU naik 34,07 persen ke Rp 244 per saham dan LRNA naik 12,50 persen ke Rp 278 per saham. Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain IRRA turun 6,99 persen ke Rp 1.330 per lembar saham, BBYB yang turun 7 persen ke Rp 372 per lembar saham dan ICON turun 6,92 persen ke Rp 121 per saham.

Dari riset Ashmore, bursa AS ditutup lebih rendah dengan saham energi menopang karena harga minyak mentah reli ke level tertinggi sejak Maret. Facebook memperpanjang penurunan dua hari menjadi 2,2 persen setelah Komisi Perdagangan Federal AS mengambil langkah besar menuju kemungkinan pecahnya perusahaan media sosial tersebut.

Sementara itu, Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Ketua DPR Nancy Pelosi keduanya mengatakan telah ada kemajuan menuju kesepakatan bantuan Covid-19, tetapi negosiasi terus terhambat oleh perbedaan mengenai melindungi pemberi kerja dari tanggung jawab atas infeksi Covid-19.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Pada awal perdagangan, IHSG sempat menyentuh level 6.000. Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (10/12/2020), IHSG ditutup anjlok 10,71 poin atau 0,18 persen ke posisi 5.933,69. Sementara, indeks saham LQ45 melemah 0,10 persen ke posisi 932,33. Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.004,42 dan terendah 5.911,91. Pada sesi penutupan pedagangan, 204 saham perkasa sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sementara itu, sebanyak 268 saham melemah dan 154 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham sangat ramai. Total frekuensi perdagangan saham 1.532.817 kali dengan volume perdagangan 30,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 19,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 129,99 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.042. Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, masing-masing lima sektor berada di zona merah dan hijau.

Sektor yang menguat antara lain aneka industri yang naik 1,69 persen, sektor konstruksi naik 0,77 persen dan sektor perdagangan naik 0,69 persen. Sementara pelemahan dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang anjlok 2,34 persen. Disusul sektor perkebunan turun 1,19 persen dan sektor manufaktur turun 0,86 persen. Saham yang menguat antara lain PTDU yang naik 34,81 persen ke Rp 182 per lembar saham. Kemudian TECH yang naik 34,78 persen ke Rp 248 per lembar saham dan JAYA yang naik 34,75 persen ke Rp 159 per lembar saham. Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain INAF yang melemah 6,99 persen ke Rp 4.390 per lembar saham. Kemudian GGRM turun 6,99 persen ke Rp 44.275 per lembar saham dan PYFA turun 6,97 persen ke Rp 1.135 per lembar saham.

Terpopuler