Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.008. Pada pra pembukaan perdagangan saham Kamis (31/10/2019), IHSG berada pada zona merah dengan turun 5,18 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.290,56. IHSG kemudian kembali memerah ke posisi 6.298,2 atau 2,5 poin atau 0,03 persen. Indeks saham LQ45 juga melemah ke posisi 995.9.
Sebanyak 126 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara 34 saham melemah dan 135 saham diam di tempat. Adapun total frekuensi perdagangan saham 8.602 kali dengan volume perdagangan 138 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 119,1 miliar. Investor asing beli saham mencapai Rp 34,9 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.008.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, tiga sektor berada di zona merah dan tujuh sektor berada di zona hijau. Sektor yang melemah antara lain infrastruktur yang turun 1,28 persen, diikuti keuangan senilai 0,07 persen dan Aneka industri 0,22 persen. Penguatan dipimpin sektor perkebunan yang naik 0,82 persen. Diikuti oleh sektor konstruksi yang menguat 0,58 persen dan konsumsi 0,47 persen.
Sementara saham-saham yang menguat antara lain HEXA yang naik 11,48 persen ke Rp 3.400 per saham, MPRO naik 10,38 persen ke Rp 2.020 per saham dan FORU naik 9,09 persen ke Rp 120 per saham. Saham-saham yang melemah antara lain JAYA turun 10,20 persen ke Rp 88 per saham, PGAS turun 8,20 persen ke Rp 2.290 per saham dan WAPO turun 5,75 persen ke Rp 82 per saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.025.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu(30/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 14,6 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.295,74. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,12 persen ke posisi 999. Sebanyak 177 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 231 saham melemah dan 145 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 518.407 kali dengan volume perdagangan 17,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9 triliun. Investor asing beli saham mencapai Rp 1,72 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.027.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, tiga sektor berada di zona merah dan tujuh sektor berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor pertambangan yang melesat 2,37 persen. Diikuti oleh sektor perkebunan yang menguat 0,54 persen dan sektor industri dasar naik 0,36 persen.
Sedangkan sektor saham yang melemah antara lain sektor infrastruktur yang turun 0,67 persen, sektor aneka industri turun 0,40 persen dan sektor perdagangan turun 0,10 persen. Sementara saham-saham yang menguat antara lain MPRO yang naik 24,91 persen ke Rp 1.830 per saham, BYAN naik 23,53 persen ke Rp 42 per saham dan INPS naik 16,28 persen ke Rp 5.000 per saham. Saham-saham yang melemah antara lain OPMS turun 21,47 persen ke Rp 150 per saham, IPCC turun 16,49 persen ke Rp 785 per saham dan NICK turun 9,33 persen ke Rp 272 per