Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali melemah pada Senin (30/8). Pasar kemungkinan masih mengantisipasi kebijakan tapering off oleh The Fed pada akhir tahun ini.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG tetap bergerak di area 6.000. Tepatnya, dalam rentang support 5.997-6019 dan resistance 6.064-6.087. Investor masih akan mencermati perkembangan terkait kebijakan tapering di Amerika Serikat (AS).
Selain itu, pasar juga mencermati perkembangan kasus penularan covid-19 di global. Hal tersebut akan mempengaruhi sikap investor dalam melakukan transaksi di pasar saham.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga memproyeksi IHSG masih bergerak konsolidasi hari ini. Menurut dia, IHSG akan kembali tertekan hingga sore nanti. Potensi tekanan masih terbuka lebar, minimnya sentimen serta perlambatan roda perekonomian yang terjadi juga menjadi tantangan tersendiri.
Tantangan lain, belum banyak investor asing yang kembali menanamkan dananya di pasar saham Indonesia. Dengan begitu, pergerakan IHSG berpotensi kian terbatas. Capital inflow (aliran modal asing) juga belum terlihat akan tumbuh signifikan, sehingga rentang gerak IHSG masih akan berada dalam fase konsolidasi hingga beberapa waktu mendatang. Sebagai informasi, IHSG berakhir di level 6.041 pada Jumat (27/8) lalu. Indeks tercatat melemah 16,71 poin atau 0,28 persen.
RTI Infokom mencatat 184 saham bergerak menguat, 320 saham melemah, dan 145 saham lainnya stagnan. Sementara, investor asing terlihat beli bersih (net buy) di seluruh pasar (all market) sebesar Rp476,83 miliar.