Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan hari ini. Hal ini seiring sentimen global yang berpotensi menekan IHSG.
Serangan COVID-19 gelombang keempat di Eropa memaksa beberapa negara Eropa sudah dan akan melakukan lockdown total seperti di Austria mulai pekan depan akan lockdown selama 20 hari. Dampak dari mulai diberlakukannya pembatasan terkait COVID-19 juga memicu aksi demo dan kerusuhan di beberapa negara Eropa antara lain Kroasia, Austria, Itali dan Belanda yang kemudian memicu indeks saham di Eropa merosot.
Dampak lockdown total yang terjadi di Austria juga memicu tekanan jual indeks Dow Jones yang ditutup turun 0,75 persen dan tekanan jual atas harga minyak West Texas Intermediate (WTI) yang turun 3,48 persen. Kombinasi jatuhnya indeks Dow Jones, harga minyak, emas dan CPO berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di bursa Indonesia Senin ini.
Pada pekan lalu, IHSG naik 1,04 persen. Namun, investor asing mencatat aksi jual Rp 2,41 triliun. IHSG diprediksi bergerak di kisaran 6.680-6.755 pada Senin pekan ini.
IHSG juga berpeluang lanjutkan penguatan pada awal pekan ini. IHSG akan bergerak di rentang 6.700-6.800. Kenaikan didukung oleh berbagai data ekonomi yang dirilis pekan lalu memberikan indikasi fundamental ekonomi solid.