Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menguat ke zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Selasa (9/3/2021). Hal ini seiring bursa saham global baik di Asia dan wall street yang beragam.
Mengutip data RTI, pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG menguat 0,16 persen atau 10,2 poin ke posisi 6.258,67. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,22 persen atau 12,52 poin ke posisi 6.256. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,20 persen ke posisi 939,04. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Gerak IHSG berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Selasa pagi ini. IHSG melemah tipis 0,20 persen ke posisi 6.236. Sebanyak 127 saham melemah sehingga menekan IHSG. Akan tetapi, 148 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 177 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.267,42 dan terendah 6.224,03. Total frekuensi perdagangan saham 82.246 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 849 miliar. Investor asing jual saham Rp 207,63 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.407.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 1,31 persen. Sektor saham tambang melemah 1,09 persen, sektor saham aneka industri susut 1,28 persen, dan sektor saham keuangan merosot 0,75 persen.Saham-saham yang catat penguatan tajam atau top gainers adalah saham pendatang baru saham UNIQ naik 34,59 persen, saham ABBA melonjak 20,41 persen, saham FUJI menguat 20,97 persen, saham DGNS naik 13,45 persen dan saham TNCA melambung 11,98 persen. Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PLAN merosot 8,77 persen, saham BSIM turun 6,99 persen, saham PRAS tergelincir 6,96 persen, saham GDYR susut 6,96 persen dan saham ASSA turun 6,94 persen.
Sedangkan saham-saham yang dibeli investor asing pada awal sesi perdagangan antara lain saham UNTR sebanyak Rp 3,7 miliar, saham KRAS sebanyak Rp 3,2 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 1,6 miliar, saham JPFA sebanyak Rp 2,1 miliar, dan saham ACES sebanyak Rp 1 miliar. Lalu saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 146,1 miliar, saham ASII sebanyak Rp 21,2 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 17,7 miliar, saham TCPI sebanyak Rp 4,7 miliar.
Bursa saham Asia juga bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,87 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,35 persen, indeks saham Thailand menguat 0,85 persen dan indeks saham Singapura bertambah 1,28 persen. Sementara itu indeks saham Kospi tergelincir 1,53 persen, indeks saham Shanghai turun 1,04 dan indeks saham Taiwan melemah 0,79 persen.