Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok lebih dalam lagi pada perdagangan Senin (1/2) pagi. Indeks sempat terjun 2,06 persen ke 5.735 dari pembukaan di 5.856. Pelemahan ini menjadi hari ke delapan secara berturut-turut sejak Januari lalu. Sepanjang tahun ini, indeks sempat bertengger di level tertingginya di 6.504.
Mengutip RTI Infokom, pada pukul 9:30 WIB indeks terlihat bergerak naik, melemah 0,74 persen menjadi 5.821. Asing melakukan jual bersih senilai Rp27,37 miliar. Sebanyak 130 saham menguat, 286 melemah, dan 125 lainnya stagnan. Terpantau dari sebelas indeks, sektor perbankan mengalami penurunan terbesar yakni 1,61 persen. Sementara penguatan dipimpin oleh sektor teknologi positif 8,38 persen.
Direktur Mega Investama Hans Kwee memperkirakan beberapa berita negatif masih menekan perdagangan di awal pekan. Namun, ia melihat potensi rebound teknikal menjelang pertengahan dan akhir pekan. Dia meramal indeks akan bergerak di level support 5.563-5.700 dan resistance di level 6.068-6.154. Hans menyarankan investor untuk tidak melakukan panik jual. Ia justru menyarankan mereka untuk mulai melakukan akumulasi beli atas saham-saham berfundamental baik yang tengah terkoreksi.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan gelombang tekanan belum akan berakhir memasuki bulan kedua 2021. IHSG diprediksi melaju di rentang support 5.803 dan resistance 5.960. Ada pun saham-saham pilihannya yaitu AALI, MYOR, ITMG, ASRI, AKRA, TBIG, dan ERAA. Mulai rilisnya kinerja emiten serta jelang rilis data perekonomian tingkat inflasi yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi terkendali tentunya akan turut mewarnai pergerakan IHSG pada hari ini.