Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada perdagangan Rabu (22/4). Laju indeks saham utamanya dipengaruhi oleh kasus virus corona di dalam negeri dan harga komoditas yang anjlok, salah satunya minyak.
Tidak hanya itu, faktor ketidakpastian ekonomi global dan dalam negeri juga masih terus menekan pergerakan saham.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan indeks kembali tertekan oleh kondisi pasar regional dan global. Keadaan, tambahnya, diperparah oleh fluktuasi harga komoditas.
"IHSG berpotensi melemah, mengingat kondisi pasar regional dan global, termasuk harga komoditas yang terlihat sedang dalam tekanan. Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 4.302 dan resistance 4.718.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menuturkan rasio kematian korban virus corona Indonesia yang melebihi rasio kematian dunia juga masih akan menjadi fokus investor.
"Sentimen pandemi covid-19 dalam negeri dengan rasio kematian 8,73 persen lebih besar dari rasio rata-rata kematian dunia sebesar 6,87 persen, ini masih akan menjadi fokus investor," ungkapnya.
Ia memproyeksi IHSG bergerak dalam rentang support 4.500 dan resistance 4.605.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak ditutup melemah. Indeks Dow Jones jeblok 2,67 persen ke level 23.018, S&P 500 anjlok 3,07 persen ke level 2.736, dan Nasdaq Composite turun 2,7 persen menjadi 8.263.